Stis Aisyah,- Alhamdulillah pada tanggal 1 safar 1440 H atau 10 Oktober 2018M telah diadakan pertemuan wali mahasiswi (HELIUM-Hello Aisyah Ummahaat Mujaddidaat) yang dihadiri oleh Ketua Yayasan Lajnah Khairiyyah Musytarakah Ustadz Achmad Zawawi bin Nawawi, Mudir Mahad Aisyah Binti Abu Bakar Li-Al Dakwah Ustadz DR. Edi Suwanto,Lc., P.Pd, Mudir Pesantren Ibnu Taimiyah Ustadz Haryanto Abdul Hadi, Lc.,M.A, Mudir Pesantren Al Matuq Ustadz DR. Ade Hermansyah, Lc., M.Pd.I, asatidzah, dan para undangan yang mulia yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Dalam pertemuan ini kurang lebih menghasilkan kesimpulan :
- Penggunaan HP Android dibolehkan dengan ketentuan yang sudah diatur oleh Mahad (missal: HP dikumpulkan pada saat belajar, halaqoh atau kegiatan belajar lainnya. Free Wifi diberikan dengan satu mahasiswi satu account yang semua aktifitas internet dipantau dengan Microtik dan dibatasi bandwithnya).
- Pengamanan sekarang ini dilakukan oleh 8 anggota satpam. In sya Allah akan menjadi 10 anggota satpam dengan dibantu 16 camera CCTV.
- In sya Allah akan datang dosen-dosen dari Yaman sebanyak 4 orang.
- Akan ada penggalangan dana untuk amal misal kegitan iftar saum Arafah, iftar saum Ramadhan, Qurban sapi atau kambing dll.
- Biaya asrama dan konsumsi perbulan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.
- Simulasi bencana alam dan kebakaran in sya Allah akan diadakan dengan bekerja sama dengan unsur BPBD kabupaten Bogor, Polsek Tamansari, Koramil 2120 dan Pemadan Kebakaran.
- Mahasiswi yang lulus dari Mahad Aisyah diharapkan memiliki kemampuan diatas Lulusan LIPIA (karena mahad belajar sambil berasrama jadi memiliki waktu belajar yang lebih lama dalam setiap hari dan minggunya serta memiliki sedikit waktu libur)
- Bagi lulusan yang mendapatkan beasiswa diwajibkan untuk mengabdi di Mahad-mahad yang ditunjuk oleh Mahad Aisyah.
- Kegiatan mahasiswi ketika liburan diisi dengan menghafal Al Quran, apabila ada yang izin pulang maka dibolehkan asal menyelesaikan target hafalan mingguan.
- Saran untuk mendatangkan dosen-dosen yang bermanhaj ahlu sunnah wal jamaah dari Spanyol, Francis, Mandarin untuk mengambil manfaat dari kemampuan Bahasa pada khususnya agar Mahad Aisyah menjadi mahad yang mencetak ulama kelas Dunia.
